: Try Rejeki Amalia
pada Juli ke empat badai tenggelam
hari menjadi bisu
sepi mengunci parter
dan bangku-bangku
tempat kita biasa menjejaki papan kenangan
--bungkam
bersama angin semua menyanyikan doa-doa bisu
pengenang sekaligus pengingat
warna usiamu yang sudah tak abu
dan dalam sajak ini aku membual
terbesit doa-doa yang kupanjatkan, untukmu
: semoga Allah memelukmu dan menebar cinta-Nya selalu
untukmu, yang 19tahun lalu menyingkap dunia
bersama rinai air mata bahagia.
040712
ahai... puisinya cantik, link nya udah tak pasang lho....
BalasHapus