Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Sabtu, 04 Januari 2014

Cerita di Penutupan 59

Saat menulis ini, sedang merindukan adik-adik spatula...

Minggu (22/12) penutupan semester 59 PAS ITB. Nggak kerasaaaa! Acara berlangsung meriah. Adik-adik berkumpul di satu tempat menyaksikan penampilan kakak maupun adik club. Adik-adik juga menerima rapor hasil mentoring selama satu semester kemarin.  

Aku nggak mengikuti rangkaian acara penutupan dari awal karena harus mengikuti kegiatan kampus. Tapi menjelang siang, aku bergegas ke Salman untuk menengok adik-adik spatula karena udah janjian mau foto kelompok. Jangan ditiru. Hehe.

Sesampainya di Salman, mataku langsung menangkap mas Nadhif dan Alifia sedang main di paving block! Waaah, aku langsung menghampiri mereka. Merasa ditunggu, mas Nadhif seperti menyambut kedatanganku dengan hangat--wajahnya cerah, Fadlan juga senyum malu-malunya lucu. Alifia lagi asik ngobrol sama Kak Upi. Kemudian... Aa Abdillah memanggilku dari atas jembatan menara Salman. Ketika di lapangan rumput, Aa menghampiri dan bilang, "ke mana aja sih, aku nungguin kamu tau," katanya pura-pura ngambek. Langsung kuralat,"kakak," sembari menjawil pipi tembamnya. Duh, kangen :')


Ketika main-main, entah kenapa, mas Nadhif nempel terus. Seperti tahu kalau ini kali terakhir kita main-main. Dan akhirnya bisa foto berdua bareng mas Nadhif! Selesai acara penutupan, foto panitia, dan mas Nadhif ikut serta di dalamnya. Pokoknya hari itu mas Nadhif lagi cerah ceria dan maunya deket-deket Kak Uril terus. Terharu. :')

Di angkot, bocah-bocah lucu itu tetep sumringah. Sepanjang jalan mereka cerita. Tunjuk ini-itu sambil berceloteh khas anak kecil. Cerita selesai ketika angkot berhenti, itu artinya kita sampai BIP! Jalan-jalan kali ini judulnya JJBB (Jalan-jalan bareng bocah). Lucu deh, mas Nadhif malah main-main di lantai yang licin itu, diikuti Aa dan Fadlan. Dasar anak-anak.

Karena harus mengantre foto, akhirnya kita main pesawat-pesawatan dari kertas. Jonas seperti disulap jadi wahana bermain anak haha, kemudian mas Nadhif mainan kursi putar, berebut sama Fadlan, duh. Teruuus, inget juga ketika mas Nadhif menggambar sembari telungkup di lantai, ini berasa rumah sendiri. Ada juga tragedi Aa yang kepingin pesawat remote-control, ngambek dan berhasil dibujuk sama Kak Upi. 

Klik! Klik! Klik! Kita berfoto! Bagian ini yang paling ditunggu. Adik-adik nurut omongan kakak fotografernya deh, keren. Mereka semua lucu-lucu pas foto. Mukanya ceria semua. Sukaaa! Selesai foto, para bunda pamit duluan, dan wajah adik-adik seperti berkata, yaaah. Terutama mas Nadhif, matanya kelihatan berkaca-kaca dan nggak mau diajak salaman. Hmm.

"Sampai ketemu semester selanjutnya," kataku dengan harapan Mas Nadhif tersenyum dan mau diajak salaman. :')

3 komentar:

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<