image credit here
Kita memang bersandar pada apa yang mungkin kekal,
mungkin pula tak kekal.
Kita memang bersandar pada mungkin.
Kita bersandar pada angin
Dan tak pernah bertanya: untuk apa?
Tidak semua, memang, bisa ditanya untuk apa.
Barangkali saja kita masih mencoba memberi harga
pada sesuatu yang sia-sia. Sebab kersik pada karang, lumut
pada lokan, mungkin akan tetap juga di sana – apa pun
maknanya.
1973.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sila berkomentar :)