/1/
Aku ingin jadi perayaanmu;
jadi gaun yang mungkin kau suka;
membawa sebuket doa penuh bunga;
menunggumu di depan pintu;
lantas menghamburkan doa-doa itu ke langit tertinggi.
/2/
Aku ingin;
tapi aku memilih menjadi udara.
Di tengah perayaanmu aku menjadi udara yang didekap sesal.
/3/
Hatiku sesak oleh gemuruh dan bisingnya ketakutan keraguan;
sampai kau beranjak pun, aku masih menimbang-nimbang langkah kaki,
apa aku sudah melangkah dengan benar?
Ini benar; dan kurasa sulit.
Inikah keniscayaan?
/6/
Pada akhirnya aku memilih menjadi tiada;
meski pengap harap yang sama masih terasa.
/7/
Biar saja kau kira aku abai;
teka-teki ini mesti kusudahi:
aku harus beranjak.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sila berkomentar :)