(foto dari folder temen =D)
di kota penuh bunga yang setiap pagi kabut
aku jadi gemar menyimpan potret senja
pada baris kata-kata.
di sanalah bermula kutemui kau
yang diam namun menyenangkan.
kadang kau serumit simpul benang rajut
yang tak bisa kuurai
lalu kau pun menjadi sesederhana melodi
teduh menyisakan wangi hujan di hatiku.
kaulah puisi
aku jatuh cinta berkali-kali
pada sinar matamu
kaulah puisi
aku lagi-lagi kembali
pada rumah rindumu
tiba-tiba aku tak bisa beranjak
pada metafora tak hingga dari engkau
aku ingin memaknaimu.
02 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sila berkomentar :)