Kamis, 26 Maret 2015

Nanti, Bila Diizinkan

Nanti, bila diizinkan, akan kuceritakan padamu sebuah kisah
tentang kuntum yang gagu melafalkan namamu. namun
begitu fasih menggumamkan doa untukmu--di sunyi malamnya.

Nanti, bila diizinkan, biar kusampaikan padamu jenak rindu
yang pernah jatuh tanpa menuntut pertemuan. sebab dulu
rindu adalah jejak perih yang kutimbun sendirian.

Nanti, bila diizinkan, akan kusambut engkau
dan kubilang dengan lantang,
"aku tlah menunggumu sebanyak ego yang kutahan!"

Nanti, bila pada akhirnya tak diizinkan,
biar kupungkas sajak ini
menjadi catatan pasi yang tak kusentuh lagi
seperti juga kamu--ingatan yang kukhidmati sendiri.

27 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sila berkomentar :)