Aku pamit
mengingkari rasa kehilangan.
Kata-katamu menyeka gerimis di sudut mata.
"Pergilah, agar aku belajar menjaga rindu dengan benar," katamu.
"Aku pamit jadi hujan
yang setia meluruhkan doa untukmu, semesta."
Lantas percakapan kita hanyalah sisa-sisa gumam
yang mencari tempat kepulangan.
11 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sila berkomentar :)