Jumat, 27 November 2015

Esok


Kita hanyalah sisa-sisa gumam yang gemar berkelakar
tetapi gagal menggenggam kenangan.

Kata-kata selalu menggantung di udara
tanpa mengungkap makna apa-apa.

Kau-aku sama tak bisa
mengandaikan esok kan tiba.

Di depan mataku, segalanya basah
menjelma gerimis di beranda rumah.
   Dingin terus merambat menjadi gigil
   membekukan percakapan.

Ada yang terobek dalam dada
ketika melepaskanmu menjadi keniscayaan
tapi aku bisa apa?

Setelah ini, tak ada lagi yang bisa
menyalahkan jarak dan waktu.
  Kau tak ada di antara semua itu
  dan esok yang kuangankan
  (mungkin) selamanya takkan tiba.

11/2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sila berkomentar :)