Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Rabu, 11 Juli 2012

Dear Bahasa

Bahasa yang cantik, kenapa kamu kurang ramah sama aku? kenapa kamu lama sekali masuk ke otak tiap kali aku menggoda kamu? aku suka kok sebenernya sama kamu, buktinya aku suka mengobrak-abrik kata-kata kan? Walaupun malah jadi rancu sih dan menurut kamu itu nggak baik kan? Haha. Dan ya rasanya kok aku enggan menjatuhkan diri padamu. 

Kesan pertama kamu nggak semenarik dan semenggoda temanmu sih *lirik sastra* dia itu liar, bebas, lepas, apa adanya, dan nggak terikat aturan yang melulu ini-itu. Kamu cenderung kaku dan banyak aturan. Kebanyakan orang kan suka kebebasan. Oh oke maaf kalau aku jadi menyudutkan kamu. Padahal media sastra juga ya melalui kamu ya, bahasa.*nahloh*

Aku nulis begini sebenernya karena aku udah terlalu jenuh diem-dieman sama kamu. Ayok kita baikan? aku tahuuu kamu itu baik, semua aturan yang mengikatmu emang udah semestinya ada. Dan ya, seperti hidup, pasti punya aturan-aturan yang mesti kita ikuti supaya selamat sampai tujuan. Aku nggak mau terlalu bebas, maka dari itu izinkan aku mengenalmu lebih jauh ya? biar aku bisa menyeimbangkan semuanya, biar aku bisa bermain kata-kata dengan bahasa cantikmu.

Dan sekarang... aku harus memulai dari mana, cantik?
Oh, sebaiknya kita kencan dulu!
Be nice, okay cantik?
*mendadak gila*
*abaikan*


3 komentar:

  1. bahasa memang ajaib..
    dia pnya bribu wajah, bribu bntuk, dan trkadang membuat kta bngung ktika brhadapannya.. :D

    BalasHapus
  2. ha..?

    ini sudah menulis dengan bahasa.. :D

    BalasHapus
  3. glek, mendadak bingung :D
    sastra pun juga bahasa kan ya >__<

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<