Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Sabtu, 07 Juli 2012

Setia

/1/
adalah pentil korek yang tak diaku
pun aku menganggapmu begitu
Tuan lugu yang selalu bersua tentang aku
terus menjamah kerudungku dengan rindu

/2/
kau adalah adalah potongan tulang rusukku, katamu
sungguh lucu!
siapa kau?
berani-beraninya selalu mengeja namaku
aku takkan bisa kaurindu dalam diammu
aku takkan bisa kausentuh dalam bisu

kau mau menungguku sampai langit tak berselimut awan?
kau mau terus melihatku sampai virga benar-benar menghilang?
kau mau menyisakan sehimpit waktu sampai burung gereja tak lagi berdatangan?
kau mau merinduku sampai cinta menjadi kemarau?

/3/
aku mau, katamu dengan segaris senyuman
memeluk sepi di dasar hati
mengaburkan luka yang patah
aku kelu--tak punya peluru
setiamu telah mencumbuku

/4/
sekarang kau bukan pentil korek lagi
doa-doa bisu tlah mematahkan lengan egoku
sajakmu merobohkan tembok keangkuhanku
: aku terbius pada setiap lema yang kautulis

sebab tulip merah merekah di antara kata-kata
dan setia kaupupuk dengan syahadat cinta
juga dengan janji-janji yang buta akan luka

maka kupetik sepi di liang matamu
maaf karena terlalu banyak mengujimu.


Bandung, 22112011
edited Cirebon, 08072012

4 komentar:

  1. . . aq kira setianya charly. he..86x. bagus banget kata^ nya. sampe butuh berjam^ untuk memahami nya. he..86x . .

    BalasHapus
  2. waaahh.. nice :) kunkungan pertama. vist back me, don't forget follow yaaa ^^

    BalasHapus
  3. kalau boleh tahu...
    intisari dari puisi ini apa ya...?

    saya kurang bisa begitu memahami intisarinya... terimakasih... ^_^

    BalasHapus
  4. puisinya bagus banget :D hari ini ane BW ke blog orang lain, banyak banget blog2 yang nampilin puisi yah

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<