Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 30 Agustus 2012

Jerit-jerit Luka

hatiku terbakar
hitam pekat dan berdarah
lukaluka mengucur
menggerayangi tubuhku
tubuhmu tubuh mereka

air mata pecah
bernanah
jiwaku mati rasa
mereka mengoyak nadiku berkali-kali
menghempas seluruh rasa sakit ini hingga tak bernadi


"mereka bukan bangsa kami," kata mereka
"penyelunduuup! bakaaar!"

bagaimana bisa kami dianggap penyelundup di negeri sendiri?
kami hanya tak sama dengan yang lain
tapi bombardir senjata tibatiba mengiris tangis kami

anakanak tak tahu-menahu soal ini
tapi tibatiba ikut mencecap segala keterasingan ini

"bantaiiii!"
"bakaaaar!"

dan bumi menggelinjangkan dukaduka hitam
lukaluka tumpah
lagilagi berdarah.

140812

4 komentar:

  1. puisi : -BERSIMPUH-

    MANUSIA …
    APA SESUNGGUHNYA DIRIMU …
    TULANG BELULANG DIHIAS ONGGOKAN DAGING …
    TANPA MALU BERJALAN DI BUMI –NYA.

    HADIR DENGAN KESOMBONGAN JIWA DIBUNGKUS KEBUSUKAN FIKIRAN …
    DATANG TANPA MUKA, MELANGKAH TANPA NADA …
    BANGGA DENGAN DIRI TANPA SADAR SIAPA PEMILIK NYAWA …
    MANUSIA.

    MENYAPA TUHANMU DENGAN SETENGAH KESADARAN …
    MENGENAL -NYA HANYA ALA KADARNYA …
    NAMUN TERUS MEMINTA
    TIADA HENTI …
    BANGUNLAH SADARLAH DAN FIKIRKANLAH.





    salam kenal juga persahabatan.. :).. follow my blog y.. http://jhadiwijaya-jhadiwijayablogspotcom.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Keren puisinya menggambarkan suasana negeri yang sedang kacau ini

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<