Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 23 September 2012

Pertemuan

Meniti tasbih
malam pelan-pelan
Dan burung kedasih
menggaris gelap di kejauhan
kemudian adalah pesona:
wajah-Nya tersandar ke kaca jendela
memandang kita, memandang kita lama-lama

Demikian sunyi telah diturunkan
dan demikianlah Nabi telah dititahkan
dan demikian pula manusia
dikirim ke bumi yang terbentang,
dari sorga
dang telah ditutupkan. Dan kini tinggalah cinta
memancar-mancar dari sunyi kaca jendela

Goenawan Muhammad,
1964

4 komentar:

  1. singgah siang di sini
    menikmati indahnya puisi

    BalasHapus
  2. perlu sedikit mencerna lebih dalam lagi saya setelah membaca puisi ini

    o.. ya permisi numpang bertanya burung kedasih itu jenis apa ya ?
    :D


    BalasHapus
  3. huum syahdu dan masya Allah indahnya
    a_n

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<