Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Rabu, 10 Oktober 2012

Cinta, Katanya

/1/
aku bahagia akan ada kita
sebab hati menjadi tergenapi
dan cinta bukan hanya soal ilusi

/2/
kau selalu berlaku manis
bahkan lebih manis dari kembang gula
tak jarang katamu membuat hatiku kembang kempis

/3/
kata orang mungkin lakumu biasa
tapi cinta telah mengemasnya menjadi luar biasa
dan kita samasama tahu. hati kita satu
saat itu

/4/
"kau mau kan menjadi pelabuhan sementara hatiku," katamu
hatiku terkoyak
cintaku berontak
padahal kita belum memulai perjalanan
tapi kau sudah mau menyebrang

"bukankah tak ada yang tahu sampai kapan kapal kita bisa berlayar?"
katamu lagi.
"biarkan cinta dengan sendirinya bermuara dalam dada. perkara akan ada ombak yang menerjang, tinggal bagaimana kita  mempertahankannya agar kapal tak tenggelam."
aku hanya tersenyum menekan sembilu.

/5/
tiga purnama
kauterbangkan balon warna-warni ke udara
lalu tiba-tiba meletus diiris cuaca.
aku meringis berkali-kali
kemudian gerimis menyisir cilap hati
tapi kau tak ada habisnya menderaskan luka-luka!

/6/
"dasar bodoh!" kata teman karena jengah melihatku
yang tak lelah memilah-milah cinta yang patah.
"sampai kapan kau mau mengiris luka?
apa perlu aku taburi cuka biar lukamu abadi?

aku menjelma orang yang bodoh karena mencintaimu
tapi hatiku selalu saja berderap kembali padamu.

/7/
kapan kaujadikan aku tempat pemberhentian terakhir?
aku lelah menjadi rumah singgah.
"aku belum siap membangun rumah masa depan kita,
kau bahkan terlalu indah untuk seorang sampah." katamu,
membuat jantungku dipenuhi peluru.

/8/
nyatanya aku hanya pelabuhan sementara
rumah singgah segala resah
bukan rumah terakhir
segala cintamu terparkir.

2012

1 komentar:

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<