/1/
ia berdiri di antara ruang-ruang sepi
mengunci segala yang abadi
meniadakan segala yang papa
kemudian hentakan garputala raksasa
tumpah. membuatnya menoleh enggan
dengan gamang ditatapnya
gadis berkerudung langit itu.
/2/
bukankah cinta adalah melepaskan,
katamu dengan sumbang;
seperti ombak, ia akan kembali menepi
--jika memang ia yang sejati, kubilang.
kemudian kita sama-sama meredakan geliat gelombang.
2012
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)