Kamis, 03 Januari 2013
Perempuan Buta — Anis Sayidah
kepada cahaya, lupakanlah sebuah rumah di mataku.
sebab mataku adalah malam yang terus saja mememar.
tak ada tubir di antara nyala itu
semuanya rata bagi duka
semua utuh bagi nyeri yang lama kukandung.
usia terus terjebak pada curam dosa
yang menawan di antara lima waktu berjaga.
bagi mereka yang pagan dan terus membakar kemenyan.
tak ada paksaan mencintaiku
tak ada pedang yang tak patah oleh doa.
bagaimana kalau kau diam saja
duduk di singgasana.
atau berdiri sepenuhnya.
giliranku membawakanmu semangkuk minuman.
nikmatilah, sebelum segalanya kupertimbangkan
antara cinta dan kecemburuan.
2010
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)