Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 03 Januari 2013

Perempuan Buta — Anis Sayidah



kepada cahaya, lupakanlah sebuah rumah di mataku.

sebab mataku adalah malam yang terus saja mememar.

tak ada tubir di antara nyala itu

semuanya rata bagi duka

semua utuh bagi nyeri yang lama kukandung.



usia terus terjebak pada curam dosa

yang menawan di antara lima waktu berjaga.

bagi mereka yang pagan dan terus membakar kemenyan.

tak ada paksaan mencintaiku

tak ada pedang yang tak patah oleh doa.



bagaimana kalau kau diam saja

duduk di singgasana.

atau berdiri sepenuhnya.

giliranku membawakanmu semangkuk minuman.

nikmatilah, sebelum segalanya kupertimbangkan

antara cinta dan kecemburuan.



2010

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<