Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Jumat, 25 Januari 2013

Surat Cinta



Izinkan seorang tuna cinta ini menyelami sukma kata. Untuk kuhantarkan padamu surat cinta tak bernama.

Tuan, bumi menggeleparkan selawat panjang. Namamu melangit lazuardi. Degup jantungku merajai rindu tak bertepi. Sebab lakumu bahkan lebih harum dari minyak kesturi.

Kubaca semua tentangmu yang melekat pada dinding waktu. Tak pernah kutemui kau lelah berjibaku dengan perjuangan. Kau tentang dengan lapang orang-orang yang menantangmu. Kau rengkuh aku menuju dekap Kekasih. Kau kerahkan seluruh segala sebagai pembawa berita. Maka demi Tuhan, bagaimana bisa aku tak mencintaimu, Tuan?

Ingin sekali kutemui kau di keabadian. Tapi aku hanya seorang kerdil yang sering lupa. Aku tertatih, terseok, jatuh terperosok berkali-kali pun mungkin belum bisa mencapai entah.

Maka kutulis surat ini saja. Dipenuhi rindu yang gugur. Kuhantarkan bersama sulaman selawat yang mungkin bisa kujadikan mahar untuk bertemu denganmu.

 Merindumu selalu.

2013

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<