Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 14 November 2013

Ujian Hati

#kultwit teh @pewski

Salah satu ujian iman tertinggi adalah ketika diri tak menyadari.. posisi tertinggi hati, tak lagi Allah yang menghuni. Terkelabui oleh cinta yang katanya sejati, padahal hakikat kehadirannya.. hanya untuk menguji. Bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah. Terbakar semangat menikah, tanpa menyadari niat berbelok tak lagi untuk ibadah. Mulai gelisah menapaki pencarian, mengabaikan penguatan ketaatan dalam kesendirian.

Ketahuilah.. episode 'sendiri' itu Allah berikan sebagai sebuah kesempatan, untuk mengeksplorasi kehidupan. Episode 'sendiri' juga kesempatan.. untuk memupuk ketaatan, sebagai bekal persiapan. Namun tentu bukan merupakan kebanggan, sehingga jadi betah sendirian. Tenang saja, kalem.. semua sudah diatur. Diatur dengan sebaik-baiknya, setepat-tepatnya.. oleh sutradara terbaik. Tak perlu gelisah, khawatir jadi salah arah.


Jangan terkelabui, meski banyak yang mengompori. Mereka tak ikut bertanggungjawab, jika dirimu salah niat. Kuatkan niat dalam hati, sambil berbenah diri. Bukan hanya untuk jodoh, sebab karunia Allah bisa lebih banyak dari itu. Kita akan diuji.. oleh sesuatu yang benar-benar kita cintai. Bisa jadi sebab Allah cemburu, hamba yang begitu mencintai-Nya.. telah lupa dan tak menyadari.

Maka doaku, doamu, dan doa siapapun yang setuju.. berharap diri tak keliru menyandarkan harapan, pada yang tak seharusnya. Berharap hati tak dilabuhkan, pada tempat yang tak semestinya. Berharap Allah menggenggam segala rasa, yang tak perlu tercurah.. bila belum waktunya. Berharap ditambahkan keyakinan.. bahwa bila Allah berkenan, tentu mudah bagi-Nya mempertemukan kita dengan pasangan.

Dan jika sudah dipertemukan, berharap kecintaan kepadanya.. tidak lebih tinggi dari kecintaan kepada-Nya. Sebab kalau Allah tidak ridho, tentu tak sulit mengambil kembali, apapun yang kita rasa sudah dimiliki. Maka undang keridhoan-Nya, dengan tetap menempatkan Illahi Rabbi.. pada tempat tertinggi, di hati :')

2 komentar:

  1. :')
    makna tulisan di atas luar biasa..
    serasa berpartisipan dalam hal itu..
    diuji oleh sesuatu yang mulai dicintai.
    sibuk memantaskan diri namun sering lupa diri -_-
    makasih tulisannya :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya teteh, karena aku juga merasa, jadi ini sbg pengingat buat aku juga :')

      Hapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<