Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 13 September 2015

#Dialog: Puisi


/1/
Seseorang yang baru saya kenal ketika praktik mengajar menanyakan ini kepada saya. Tentu saja dengan wajah heran dan tidak percaya. Perempuan seperti saya... yang terlihat ehm lurus, dengan pembawaan kalem, ternyata...

"Kamu suka nulis puisi?" katanya, langsung.
"Kenapa emang?"
"Suka ngegombal dong?"
"Hmm, bisa jadi."
"Bikinin saya puisi atuh." Ia merajuk sembari nyengir kuda.

Saya hanya bisa memicingkan mata. Dia lelaki, saya perempuan. Ini, nggak terbalik? Hah.

"Tidak terima pesanan," tukasku.
"Kita bales-balesan puisi," katanya tidak menyerah.
"He? Nanti puisinya bisa-bisa isi rumus semua. Ogah!" kataku kemudian ngeloyor pergi.

#modusgagal

/2/

"Sekarang, kalian pilih objek kemudian amati objek yang akan kalian buat puisi. Tuliskan kata-kata indah yang menggambarkan objek tersebut," kataku menjelaskan kegiatan individu siswa.
"Kalau ibu yang aku jadiin objek puisi boleh?" kata salah satu murid dengan senyum genit.

#dimodusinmurid

/3/
"Kamu suka nulis puisi?"
"Iya. Sedikit."
"Baca puisi aku dong. Nih!"

#dimodusin

/4/
"Kok sekarang jarang nulis puisi?"
"Aku maunya dibuatin puisi sama kamu..." *dalam hati*

#malahmodus

/5/
"Aku baca puisi kamu loh di koran..."
"Oh ya?"
"Iya. Tapi aku belum baca nama aku di puisi kamu..."
"Eh?"

#salahmodus

Dan begitulah. Puisi bikin cerita jadi warna-warni~

Ngerandom, di kamar tengah, 10: 55.


0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<