Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 17 September 2015

Secangkir Kopi Untukmu

Biar kubuatkan kau secangkir kopi
tapi aku tak bisa menakar pahit-manisnya
meski tak manis,
kuharap kau tetap mereguknya sampai habis.

Aku menaruh rasa yang tak bisa kutebak di dalamnya
kemudian mengaduknya dengan ingatan yang gelisah
menerka-nerka segala ketidakmungkinan.

Kenapa kopi selalu menyisakan pahit?
semanis apapun kutaruh gula,
selalu ada ampas pahit mengemuka
--seperti pertemuan kita yang (tak) disengaja.

Aroma kopi meruap jadi rindu yang tak kunjung larut
jadi harapan yang getir;
jadi tawa yang basah;
jadi kepergian yang tergesa.

Ini kopi terakhir untukmu,
apakah kau mencecap rasa pahit yang sama?

31 Juli 2015

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<