Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Sabtu, 10 Oktober 2015

Perihal Kemarin

...let go

Bagaimana kalau kita lupakan saja percakapan kemarin?
pintaku yang mengada-ngada
dan kopi terakhir yang kian dingin
takkan lagi kusentuh.

Aku tak mau lagi membubuhkan rasa yang tak bisa kutebak
dalam secangkir kopi
atau teh kesukaanmu.

Kau boleh memperdengarkan kisah yang sama
aku siap dengan sepasang telinga.

Kita bisa tertawa bersama
menyeruput minuman hangat di meja yang sama.
Aku memilih kembali menjadi mata yang teduh menatapmu
tanpa perlu mengkhawatirkan apa-apa.

Kali ini, tak ada lagi rindu
yang kuangankan menyambangi kota.
Tapi kelakarmu masih kutunggu
sampai habis waktumu menamatkan cerita.

2015

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<