Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 10 Juni 2018

Tentang Rasa

Mas, kenapa semesta seolah belum mengizinkan kita berbahagia sepenuhnya--bersama.. kita masih saja disibukkan dengan menduga-duga tentang esok dan cuaca yang tak bisa kita terka.
Aku masih saja mengkhawatirkan cuaca, padahal bersamamu aku sudah merasa cukup. Tapi mas, cuaca di luar memang berhasil membuat rinduku beku diterjang keraguan. Nyatanya, kita memang tak tahu apa-apa soal esok. Meski selalu, doa yang kupinta adalah bersamamu.

Mas, aku ingin sekali mendekapmu erat--melenyapkan keraguan yang sesekali meluap dalam dada. Aku tahu, bukan hanya aku yang berada di posisi sulit--kau pun. Tapi aku terlalu egois melimpahkan kesalahan pada keadaan. Padamu.

Mas, aku tidak lagi takut dengan masa lalumu, yang paling kutakutkan kini, apa aku menjadi bagian masa depanmu? Perempuan yang selalu berusaha kaubahagiakan seperti biasanya..

Mas, akankah masa depan kita jelang bersama.. Agar aku tidak dilukai dengan ingatan-ingatan tentangmu yang terlalu melekat pada apa saja: seisi jalanan kota, lagu yang selalu kauputar dengar atau bahkan kaunyanyikan, percakapan kita yang panjang, celotehmu yang lucu tapi kadang kau menjelma lelaki bijak yang banyak benarnya dan apa saja. Sungguh, kau selalu menjadi tempatku pulang, menyandarkan rasaku yang gamang. Meski aku tak bisa mengungkapkan banyak hal padamu..

Mas, yakinkan aku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan kita akan tetap seperti ini. Bersama. Hari ini, esok, dan seterusnya. Selamanya.

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<