Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Jumat, 31 Mei 2013

Bagaimana Rasanya?

Bagaimana rasanya menjadi seorang yang peka sementara yang lain masih menganggapmu tak pernah ada?
Bagaimana rasanya menjadi sosok yang paling mengerti sementara yang lain selalu minta dimengerti?
Bagaimana rasanya menjadi pendengar setia sementara yang lain sibuk bicara?
Bagaimana rasanya menjadi penengah sementara kamu diposisikan sebagai yang bersalah?
Bagaimana rasanya selalu menerima sementara yang lain sibuk meminta?
Bagaimana rasanya ketika kamu terus-terusan memulai simpati sementara yang lain tak penah peduli?
Bagaimana rasanya menjadi yang tersisihkan ketika yang lain tampil di depan?


Lelah? Ya, suatu kali, kamu pasti pernah merasakannya.

Ini hanya sekelumit ego manusia yang meminta hubungan timbal-balik. Berarti kamu harus belajar ilmu ikhlas lebih dalam lagi. Semua akan terasa mudah jika kamu sudah menggenggamnya. Setelah itu, ucapkan selamat tinggal pada rentetan pertanyaan menuntut itu.

image credit: apri182 via deviantart

Related Posts:

  • Partner family... "Nanti, ketika udah serba ada pun, harus tetap biasakan shaum sunah ya. Bangun sahur bareng-bareng sekeluarga. Jaga sunahnya, jangan l… Read More
  • Skripsweet: Ini tentang Menghargai Proses! “Semester sekarang teteh sibuk apa kuliahnya?” “Skripsi sama PPL aja, Mah.” “Oh. Kalau Aa?” tanya Mama kemudian beralih melirik kakakku. “Aa juga tin… Read More
  • Wejangan Ibu "Welcome to the real world, beb!" kata seorang teman ketika saling bertukar kabar selepas sidang. "Yeah, i'm still 22 and being job seeker is make me… Read More
  • Refleksi Hari Ayah Orang bilang, cinta sejati seorang anak perempuan adalah ayahnya. Lelaki pertama yang membuat anak perempuan jatuh cinta adalah ayahnya. Kalau be… Read More
  • Lucu Lucu ya. Kadang kita -aku sih- sebagai manusia selalu sok tahu. Belum lagi, hidup dipenuhi dengan drama. Berlebihan merespon suatu hal yang terjadi. … Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.