seperti engkau menemukan kenangan akan seorang perempuan
dan kasih sayang masa kecil
pada kursi jati antik dan meja marmer
kutangkup ujung cangkirmu dengan bibirku
agar kutemukan dan kurasakan jejak dan getar
bibirmu yang tertinggal di sana
ingatkah, ketika pagi menghunuskan pedang-pedang dingin
seseorang mendekap dadanya sendiri
: dada tipis dengan tulang bergaris-garis
dalam langkah terhuyung
ia seperti batang dan bulu-bulu bunga lavender
yang kau tanam tapi kau biarkan kering
(pada purnama, ranjang menggigil
dan malam seperti pengemis tak mendapat belas kasih)
siang dan senja tak kusongsong
tapi gorden enggan kututup
aku akan menunggumu hingga dapat kuraba rambutmu
meski dalam bayang
(sampai rambutku sendiri seperti rumput musim kemarau)
hingga dapat kusentuh lengan dan jari-jarimu
walau dalam kepergianmu
Nenden Lilis Aisyah, 2007-2008
source: rungpendidikan.wordpress.com
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)