bahkan aku tak ingin menjadi huruf, karena huruf masih mengingatkanku pada puisi, bahkan...
lalu ingin kututup buku catatanku, kurekat dengan isolatip, agar tak kukenang lagi, huruf-huruf itu yang merayu dengan matanya yang meredup sayu, bahkan...
jangan sebut aku penyair, karena aku hanya debu, yang menghampiri telapak kaki-Mu
(dari Biar! Kumpulan Puisi Nanang Suryadi)
bahkan....aku tak ingin mengenang :|
BalasHapusdan aku pun :')
Hapus:')
BalasHapus