Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Senin, 29 Juli 2013

Resensi Buku: Catatan Hati Seorang Istri


Judul buku: Catatan Hati Seorang Istri
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Lingkar Pena, Depok
Cetakan: Pertama, Mei 2007
Tebal: xii + 212 halaman

Berawal dari iseng dan penasaran, akhirnya saya membaca buku ini juga. Agak menggelikan memang ketika saya membaca buku ini diam-diam di gramedia. Celinguk kanan-kiri. Malu sendiri. Tapi toh rasa penasaran saya menang juga. Dilihat dari judulnya saja, Catatan Hati Seorang Istri, merujuk pada curhatan para istri.

Bagian pertama membuat saya tersentak berkali-kali: menceritakan pernikahan yang gagal. Berbagai masalah rumah tangga dipaparkan dengan gamblang. Mulai dari niat suami menikah lagi, suami yang main serong, keikhlasan dan cemburunya seorang istri dsb. Penyampaian bahasanya yang lugas dan cerita mengalir begitu saja membuat buku ini mengena di hati pembaca.

Bagian pertama ini seketika menohok nurani saya. Jujur saya jadi sedikit takut. Ternyata realita yang ada di lapangan sepahit itu. Tapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari setiap cerita. Saya seperti disadarkan bahwa ini realita. Setiap pernikahan memang punya cerita sendiri, dan tidak melulu manis. Semacam menjadi pengingat bahwa menikah bukan melulu soal cinta. Ada yang lebih kompleks dari perkara hati.

Bagian kedua buku ini menceritakan pernikahan yang harmonis. Di dalamnya berkisah tentang waktu kebersamaan dengan suami yang sangat berharga. Ada kisah yang sangat mengharukan, tentang rumah tangga yang harmonis tapi harus kehilangan suaminya setelah 11 tahun pernikahan, selepas salat, suami tertidur untuk selamanya di pundak istri. Juga tentang kisah setia Abah Agil yang begitu mencintai istrinya, sampai marah ketika anak-anak berniat menawarkan pengganti kepada Abah Agil (setelah istrinya meninggal dunia). Kisah-kisah tersebut menjadi penyeimbang. Bahwa banyak fakta mencengangkan yang terjadi dan menyoroti ketegaran para istri, tapi banyak pula kisah membahagiakan yang bisa dijadikan inspirasi.

Secara keseluruhan buku ini cukup mewakili gambaran rumah tangga yang penuh gejolak. Layak dibaca untuk perempuan yang belum maupun sudah menikah sehingga senantiasa bersyukur dan bersabar. Juga bagi laki-laki baik yang belum maupun sudah menikah sehingga bisa memuliakan istrinya kelak.

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<