Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Rabu, 24 Desember 2014

Perayaan (2)

/1/
Aku ingin jadi perayaanmu;
jadi gaun yang mungkin kau suka;
membawa sebuket doa penuh bunga;
menunggumu di depan pintu;
lantas menghamburkan doa-doa itu ke langit tertinggi.

/2/
Aku ingin;
tapi aku memilih menjadi udara.

Di tengah perayaanmu aku menjadi udara yang didekap sesal.

/3/
Hatiku sesak oleh gemuruh dan bisingnya ketakutan keraguan;
sampai kau beranjak pun, aku masih menimbang-nimbang langkah kaki,
apa aku sudah melangkah dengan benar?

Ini benar; dan kurasa sulit.
Inikah keniscayaan?

/6/
Pada akhirnya aku memilih menjadi tiada;
meski pengap harap yang sama masih terasa.

/7/
Biar saja kau kira aku abai;
teka-teki ini mesti kusudahi:
aku harus beranjak.

2014

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<