Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Rabu, 24 Desember 2014

Perempuan Teduh yang Enggan Mengiris Kenangan


/1/
Subuh tadi kau menjelma pengingat di ponselku;
hari ini seluruh engkau dirayakan waktu;
perayaan yang kukhidmati dengan doa-doa dalam rindu.

/2/
Bu, aku ingin menjadi teduhmu yang setiap pagi
mengisi cangkirku dengan coklat hangat.
Juga setangkup roti isi selai dan bola-bola gula.

/3/
Aku ingin menjadi sabarmu mengiris bawang
lapis demi lapis membuat teduhmu basah
tapi kau tetap berdiri di belakang wajan
menumis luka yang berkeroyokan.

/4/
Kau juga gemar sekali merajut baju hangat
kaupintal tiap benang menjadi kasih sayang
kausimpul kenangan dalam senyum yang cerlang
"sebab kenangan berarti kesungguhan kau mengingat," katamu.

/5/
Aku menafsirkan engkau sebagai perempuan teduh
yang enggan mengiris kenangan
: aku mencintai seluruhmu.

24122014

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<