"Aku ingin menjauh," katamu senja itu
padahal kutahu, kau masih merawat mawar yang sama
yang diam-diam kausembunyikan ketika memulai percakapan
namun masih terbaca olehku kau jadi tiba-tiba gagu.
Tapi setelah itu kau pergi
menjadi dingin yang tak pernah bisa kusentuh.
Apa sebentar lagi musim penghujan?
kenapa cuaca seperti sengaja mengigilkan ingatan.
Jenak rindu yang kauisyaratkan dengan sabar
seperti kelelahan menunggu aku sampai.
Dan bertahun-tahun sejak musim penghujan
di kota kita, kau bilang masih menjadi lelaki pagi.
Tapi kini, pada akhirnya kau memilih pergi
sebelum seucap maafku sampai padamu.
2015
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)