Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 20 Desember 2015

Graduation Day

Ya, aku baru saja wisuda. Rabu (16/12) kemarin sih. Sebenarnya nggak mau posting tentang ini, tapi rasanya perlu menghargai momen juga. Dan orang-orang yang berbaik hati. Kalau ditanya bagaimana rasanya... campur aduk.

Senang, iya. Sedih juga. Terharu. Sesak. Kenapa? Kayak mimpi. Dulu, aku cuma perempuan desa yang lugu --pergi-pergi ke rumah teman saja, mesti diantar papa--. Haha. Sekarang... udah sering bolak-balik Bandung dan oke-oke saja kalau pun keluar kota sendirian. Loh kok flashbacknya nggak nyambung ya.

Senang karena akhirnya merdeka juga. Haha. Akhirnya aku bisa menyelesaikan studi tepat waktu dengan hasil yang tidak malu-maluin orang tua. Meski belum bisa memberikan yang lebih kepada mereka. Iri dengan teman seangkatan yang menjadi wisudawan terbaik sefakultas. Sedih karena harus meninggalkan Bandung. Terharu. Entah kenapa, mata berkaca-kaca jadi sendiri ketika penutupan acara wisuda. For sure, it's hard to say goodbye. So, let me say... see you later!


Empat tahun itu nggak terasa. Tiba-tiba saja pakai toga, wisuda, lalu meninggalkan Bandung dengan terburu-buru. Selama kuliah aku seperti mengalami mimpi panjang yang bikin enggan bangun. Dan Bandung, kota yang dibuat Tuhan dengan tersenyum itu memberikan banyak cerita. 

Terima kasih Allah, sudah memberikan kesempatan padaku untuk banyak belajar --bukan hanya di ruang kelas, tapi kehidupan-- di sana.

Terima kasih Bandung atas segala cerita. Warna-warni hidup sebagai mahasiswa akan selalu aku ingat. Pahit-manis, susah-senang, haru-bahagia, hal-hal gila yang dilakukan bersama, sampai hal-hal remeh yang bikin sesak. 

Terima kasih mama-papa, keluarga atas kepercayaannya selama ini. Doa, dukungan, perjuangan, dan cinta kalian yang membawa aku sampai dan bisa menyelesaikan semua hal di sana. Terima kasih mau berlelah-lelah -bahkan sampai menjelang wisuda- untuk aku.

Terima kasih untuk keluarga yang aku temui di sana. Abi-ummi yang baik hati dan selalu menerima kedatanganku seperti anaknya sendiri. 

Teman-teman seangkatan, sekelas, sampai partner-in-crime. Barakallaaah. Akhirnya kita bisa sampai di titik ini ya. Sampai ketemu di kesuksesan kita masing-masing!

Terima kasih untuk kalian yang menyempatkan waktu untuk datang. Besties yang datang jauh-jauh dari Indramayu, yang bela-belain datang meski sendirian. Yang datang bersama rombongan, ataupun yang datang berupa doa yang sampai ke langit. Terima kasih. Terima kasih untuk doa, ucapan, bunga, dan hadiahnya. Aku merasa menjadi berharga bagi kalian. =')

Semoga ini bukan wisuda yang terakhir. Semoga diberikan kesempatan melanjutkan. Belajar lagi. Dampingi selalu, Rabb.

...tapi bagaimana pun wisuda hanya sebuah selebrasi. Lebih dari itu, bagaimana kita memaknai hari setelahnya sebagai sebuah awal perjuangan, menjadi apa yang kita usahakan selama berproses. Menjadi pendidik yang baik dan membaikkan. Menjadi manusia-manusia yang menebar kebaikan. Bismillah!


0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<