Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Jumat, 18 Maret 2016

23 Tahun

: untuk seseorang yang berulang tahun 16 Maret lalu.

Waktu seperti sedang berlari, meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh keluguan. Kini berganti dengan kompleksnya kehidupan. Betapa waktu begitu cepat berlalu.

Dua puluh tiga tahun yang lalu, lahir bayi perempuan dengan selamat -setelah sebelumnya menimbulkan kekhawatiran selamat-tidaknya si jabang bayi-. Ah, mungkin saat itu semuanya begitu tegang menantikan ia, harapan baru keluarganya.

Ia dinamai Nurul Lutfia, katanya berarti cahaya yang lembut. Konon, orang tuanya mengambil nama tersebut karena Ibu dan Bapak mengagumi sosok Hj. Luthfiyah Sungkar, pendakwah perempuan yang lembut dan santun, tapi tegas. Beliau sering mengisi kultum di televisi, kala itu. Sekarang telah berpulang dan sampai senja usianya pun, ia masih berdakwah, melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Semoga kebaikannya sepanjang hidup bisa dicatat sebagai amal yang senantiasa mengalir. Alfaatihah untuk beliau.  

Sementara Nurul yang berarti cahaya... semoga kelak anak perempuan itu bisa menjadi cahaya, setidaknya bagi keluarganya. Menilik dari historis namanya, ada harapan besar yang tertanam pada anak perempuan itu. Harapan yang selalu menjadi doa dari orang tuanya, untuk ia.

Kini, anak perempuan itu sudah mencapai usia 23 tahun. Usia yang bukan lagi remaja. Ia menjelma perempuan pendiam yang banyak maunya. Ia memiliki banyak keinginan, tapi masih saja belum bisa fokus melakukan apa-apa yang ia inginkan. Lamat-lamat, ia tak lagi menyisakan banyak keinginan, selain ingin selalu merasa bahagia.

Pada hari ulang tahunnya, ia seperti ingin menjadi anak kecil -sehari saja- dulu. Ia menjadi sangat sensitif dan mudah menangis. Dasar bocil! Entah kenapa, setiap kali menerima doa-doa yang disampaikan orang-orang terdekat, airmatanya tidak terbendung. Harapan dan doa orang tua -entah kenapa- mencubit hatinya... Sebab masih banyak yang belum ia lakukan, harapan-harapan yang belum selesai dan pertanyaan-pertanyaan yang selalu dijawab dengan senyuman. 

Ia mengaminkan semua doa yang sampai. Tapi harapan dan doa yang paling dia inginkan bukan lagi melulu hal-hal besar. Ia tak lagi memiliki banyak keinginan selain mendekat pada-Nya. Menjadi sebenar-benarnya muslimah yang diridai oleh-Nya. Menjaga amanah sebuah nama penuh doa yang dititipi padanya.

23 tahun sudah...
Kamu sudah melakukan apa saja?
Sudahkah kamu menjadi muslimah yang baik?
Sudahkah kamu berbuat baik kepada orang tua, kakak-adik, keluarga, sahabat, orang lain?
Sudahkah kamu melakukan hal-hal yang sepatutnya dilakukan?
Sudahkah kamu dewasa?
Sudahkah kamu siap menjadi dewasa?
Siapkah kamu meninggalkan ego anak-anakmu?
Siapkah kamu berhenti menjadi kekanakan?
Siapkah kamu menghadapi tempaan hidup yang lebih keras lagi?
Siapkah kamu keluar dari zona nyaman dan berkembang-bertumbuh menjadi lebih baik lagi?
Sudahkah kamu memperjuangkan mimpi-mimpimu?
Siapkah kamu mengisi waktumu dengan hal-hal baik? Bukan lagi kesia-siaan?
Siapkah kamu... ah! terlalu banyak pertanyaan dalam dirinya.

Baiklah, selamat ulang tahun, Uluuul.
Selamat memaknai usia.
Selamat berkontemplasi~

19 Maret 2016


0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<