Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Senin, 17 Desember 2012

Pecahan Langit

langit sepekat jelaga malam ini
rintik hujan jatuh menampar-nampar wajahnya
seperti tusukan jarum yang kemudian patah

dan kenangan menjadi hal yang begitu asing
mestinya dibuang ke dalam gundukan sampah
atau dibakar hingga menjadi remah

pada akhirnya tak ada yang tahu
betapa langit begitu rapuh
menghujankan air mata yang lusuh

2012

Related Posts:

  • pagi dan sore sama saja (foto dari lars leber) pagi adalah kabut yang penuh gigil tubuhmu menggetar dingin kaurapatkan mantel seketat kaurapatkan kenangan. tapi pagi--se… Read More
  • Lembang, Sebuah Catatan./1/ pagi adalah perjalanan yang gigil dan tersaput kabut membawa ingatan mengkristal jadi sekolah dan tuturan kisah yang tak habis-habis bermula dari… Read More
  • Diorama Masa Kecil:Bu Ini malam menjelma bayang-bayang kesedihan Tiba-tiba saja ia menyergap sepi-sendiriku Membebati pikiran dengan hujan yang koyak Aku meraba luka d… Read More
  • Yang Tertinggal yang tertinggal, yang terkenang Aku masih menjadi perempuan itu berharap cinta yang maha menempa ingatan kita rindu kita pada sesuatu yang basah… Read More
  • Kehilangan (foto dari pundalisa.mywapblog.com)   aku kehilangan diriku dan Engkau saja adalah kehilangan yang begitu seluruh jiwaku menjelma iblis yan… Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.