langit sepekat jelaga malam ini
rintik hujan jatuh menampar-nampar wajahnya
seperti tusukan jarum yang kemudian patah
dan kenangan menjadi hal yang begitu asing
mestinya dibuang ke dalam gundukan sampah
atau dibakar hingga menjadi remah
pada akhirnya tak ada yang tahu
betapa langit begitu rapuh
menghujankan air mata yang lusuh
2012
Senin, 17 Desember 2012
Pecahan Langit
Related Posts:
Kita (Suatu Ketika) Biasanya cerita kita mengemuka pada apa saja pada sebaris pengingat di lemari kayumu pada kacamata jendela yang merekam hari-hari kita juga pada … Read More
Kembali Padamuada yang tak mampu kutulis ulang, kekasih namamu yang mahadaya cintamu yang tak pernah beku aku ingin kembali ke sana tiap derak… Read More
Maka Biarkan Aku Menulis Puisimaka biarkan aku menulis puisi sekali lagi bukan untukmu atau siapa pun sekadar untuk membaca diriku sendiri berbulan urung menulis puisi aku mengeja… Read More
Mengejar Cahaya light... --sinar kau pernah bilang ingin sekali pindah. tempatmu menetap kini gelap dan pengap kau tak lagi sanggup bertahan merayakan kesedihan… Read More
Penggenggam Kata di selasar yang sama mereka menyetia berbagi kisah kuasa-Nya kemudian mengabadikan dalam bingkai karya masing-masing begitulah, perjuangan me… Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)