Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Senin, 07 Januari 2013

Ketika Nomina Menjadi Puisi


aku ingin menjadi nomina, katamu tiba-tiba
lantas aku bertanya, kenapa?
sebab nomina bisa bersenyawa dengan apa saja.
tengok saja adjektiva, verba, numeralia
mereka melekat tanpa sekat padanya.
(tapi kau tak perlu menjadi nomina
jika ingin bersenyawa denganku, kataku dalam termangu)

2013


Selepas UAS sintaksis (ilmu kebahasaan) yang notabene membingungkan, malah tercipta puisi ini. Dan setelah dibaca ulang. Ampun ya saya kenapa? -_-

Related Posts:

  • Ketika Nomina Menjadi Puisi aku ingin menjadi nomina, katamu tiba-tiba lantas aku bertanya, kenapa? sebab nomina bisa bersenyawa dengan apa saja. tengok saja adjektiva, verba,… Read More
  • Dialog Bapak Malam ini, entah kenapa Bapak memulai percakapan dengan topik yang selalu kuhindari. Siapa pun yang memulai, aku pasti berusaha membelokkan arah perc… Read More
  • Untukmu, Terkasih Saya tahu lagu ini dari Papa. Ia gemar sekali memutar lagu-lagu Iwan Fals di mobil--selain lagu Ebiet atau Elvi Sukaesih -_-. Sepanjang perjalanan… Read More
  • Rumah Rumah itu masih direnovasi. Jendela yang tidak tertutup rapat mulai diperbaiki. Engsel pintu yang rusak mulai dibetulkan, supaya tidak ada oran… Read More
  • Hey, kamu! setiap kali mencecap sepi, kamu selalu ada dibalik kemudi —mengendalikan hatiku yang kaujadikan korban tabrak lari. dan sepertinya hati harus diis… Read More

2 komentar:

  1. romantis :)
    semoga sukses ujiannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini mah bukan romantis. tapi semacam gombal picisan yang... *duh
      makasih :)

      Hapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.