Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Sabtu, 11 Mei 2013

Dua Tahun

Suatu hari nanti, kita mungkin sedang sama-sama merindu.

Dua tahun memang bukan waktu yang lama, juga bukan waktu yang singkat untuk mencatat sejarah kita masing-masing. Setidaknya dalam kurun waktu dua tahun segalanya bisa berubah. Kau selalu bilang ingin mempercepat waktu, artinya kau ingin cepat meninggalkan dan ditinggalkan. Katamu, pada akhirnya kita akan berjalan menuju hidup kita masing-masing. 

Ya, memang, pada akhirnya jarak akan menjadi penyekat. Dan segala yang sebentar ini akan menggumpal dalam pangkal kenang kita masing-masing. Sekarang mungkin kau ingin segalanya cepat berlalu, tapi bukan tidak mungkin nanti kau malah merindu. Pun juga aku.

Maka nikmati saja setiap prosesnya. Mungkin akan banyak keluh dan peluh, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Kita hanya perlu sungguh-sunguh menjalani, yakini bahwa ada misi tertentu yang mendorong-Nya menempa dan menempatkan kita di sini.
Jangan terburu-buru. Karena memburu waktu sama dengan mematikan derap langkah kita sendiri.

Related Posts:

  • Nduk, Ibu Punya Cerita "Nduk, Ibu ingin cerita," katamu lembut. Wajahmu cerah sekali, tersenyum dengan kelopak mata setengah terttutup. "Apa, Bu?" kataku santai. Ingin s… Read More
  • Kau Tak Pernah Tahu  Ada perempuan yang semula tak mudah jatuh, namun kemudian memendam perasaan paling dalam ketika terjatuh dan terluka. Kepadamu. Kau -bahkan dir… Read More
  • Kembali   "Bu, setelah ini, aku boleh pergi lagi? Aku ingin ke tempat-tempat baru itu, ingin melakukan ini-itu. Ibu tahu kan aku tidak bisa diam. Ak… Read More
  • Bu, Aku Ingin Cerita Setelah ini, aku janji tidak akan cerita apa pun lagi. Aku akan mengunci rapat-rapat mulutku jika kelepasan cerita tentang ia. Seperti yang selalu ka… Read More
  • Percayalah...  image credit: here "Jauhi lelaki itu, nduk," katamu lembut, tapi terdengar tegas di telingaku.  "Kau belum tahu seluk-beluknya, k… Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.