Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 16 Januari 2014

Cahaya Kecilmu


-- Bu

Kota ini semakin gigil oleh rindu
setiap hari setiap detak detik waktu
kian lama kian memberangus sisa hangat
yang kaubagi dalam garis senyummu.


Pertemuan adalah cangkir isi
yang ingin terus berulang kupenuhi
dan rumah adalah tempat terbaik
melurubi lelah yang kuperjuangkan di sini.
Cahaya kecilmu ingin menjadi benderang
walau kadang kaulihat ia hampir redup
tertiup angin yang letup kencang.

Ia butuh doa-doa yang kaulangitkan tiap malam
ia butuh sekuat genggaman yang menguatkan
ia butuh tempat bersandar
pada matamu yang menentramkan.
: bantu ia menjadi cahaya
yang tak pernah lelah bersinar.

16 Januari 2014

Related Posts:

  • Sesepi Kematian  taken from random googling tak ada yang lebih dingin dari bau kesepian dan kota ini selalu saja menyematkan sepinya dalam nadi berbaur lauta… Read More
  • Bagaimana Kalaubagaimana kalau aku merindukanmu? sedang aku tak tahu mengapa terlalu sering terselip rindu pada sinar matamu bagaimana kalau aku menyukaimu? sedang … Read More
  • Kepada Perempuan Berhati Samudra image from deviantart tak ada yang lebih setia dari hening air matamu tiap kali aku berjibaku dengan sedih kau bahkan lebih dulu mendulang perih… Read More
  • Tuhan yang Maha Cinta Tuhan, ajari aku mencecap tiap serat cinta-Mu yang tak bersekat bawa hati ini kekal menggenapkan nama-Mu dalam tiap desau maafkan aku yang masih kel… Read More
  • Perasaan adalah Penasaran masih di beranda yang sama seperti pertama kali kauajak aku bicara. kala itu kautanam sekuntum senyum yang teduh sampai suatu ketika tumbuh menjadi s… Read More

2 komentar:

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.