Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 20 April 2014

Ketika Mas Nadhif (Pura-Pura) Lupa

Sepagi tadi aku sudah menunggumu dengan wajah cerah. Hari ini kau tampak sumringah sekali, Mas. Aku suka melihatnya. Matamu yang agak menyipit ketika tersenyum, lesung pipi yang membuat rona bahagiamu kian semarak. Hari ini kau berhasil mengambil fokus perhatianku.

Aku menghampirimu dengan perasaan penuh bunga. Tahu tidak? Aku rindu sekali. Rasanya aku ingin memelukmu seketika. 

"Selamat pagi!" kataku riang. Kau hanya menoleh dan tersenyum jenaka. Aku menyalami Bunda yang ada di sampingmu kala itu, bercakap-cakap sedikit kemudian menyerahkan foto kita. 

Bunda mengulas senyuman yang sama denganmu ketika melihat foto kita. Kau merebutnya lalu menyisir masing-masing wajah yang ada di foto itu. Satu per satu kausebutkan nama-nama mereka, kecuali aku. Ketika kau tak menyebutkan namaku, rasanyaaaa... Mas, secepat itu kah?

Mas, ingat lapangan rumput tempat kita menghimpun cerita? Dulu kau gemar sekali mengekor ke mana pun aku pergi. Malah pernah suatu kali kudapati biji matamu menatapku lama di kejauhan, kala itu aku yang sedang disibukkan dengan Farrel tanpa sadar mengabaikanmu.

Aku yakin kau tidak benar-benar lupa. Kau pasti masih mengingat aku setidaknya sedikit saja rekaman cerita kebersamaan kita dulu. Kau mungkin lupa namaku, tapi kau masih bisa merasa kehadiranku kan? Seseorang yang pernah kautunggu setiap minggu pagi.

--------------------------------------------------------------

(foto Kak Adel)
Mas Nadif dengan lesung pipinya.

Kyaaaa.. ini dramatis banget. Maaf, cuma agak shock. Adik kesayanganku lupa sama aku. Hiks. Ah, tapi Mas Nadhif, pura-pura lupa kan nih? Iya kaaan? Mana foto kita berdua kehapus lagi, aku nggak punya salinannya. Katanya, kita mirip loh, Mas. Mungkin kita berjodoh sebagai adik kakak. Haha. Tapi kalau ingat tadi pagi, agak nyesek juga. T.T

"Ini siapa?" kata Bunda.

"Lupa, hehe," katamu dengan tawa kecil yang sangat menggemaskan. Kemudian kamu tidak mau mengekor lagi seperti minggu-minggu sebelumnya. Pagi ini... kamu lagi becanda kan, Mas?

Hahaha nyatanya Mas Nadhif cuma pura-pura lupa. Mungkin dia ingin ngajak becanda, ngerjain kakaknya ini dengan sengaja. Hmm awas ya!

Related Posts:

  • Partner family... "Nanti, ketika udah serba ada pun, harus tetap biasakan shaum sunah ya. Bangun sahur bareng-bareng sekeluarga. Jaga sunahnya, jangan l… Read More
  • Wejangan Ibu "Welcome to the real world, beb!" kata seorang teman ketika saling bertukar kabar selepas sidang. "Yeah, i'm still 22 and being job seeker is make me… Read More
  • Untuk Papa Pa, aku ingin.. Papa yang selalu aku hormati, bagaimana kabarmu? Semoga selalu diberi kesehatan, selalu dalam penjagaan-Nya, senantiasa disaya… Read More
  • Hai, November! Bulan November dataaang. Bulan yang diharapkan bisa menghentikan kegalauan soal masa depan. Adek lelah dalam ketidakpastian, Bang~~ Eh, salah foku… Read More
  • Skripsweet: Ini tentang Menghargai Proses! “Semester sekarang teteh sibuk apa kuliahnya?” “Skripsi sama PPL aja, Mah.” “Oh. Kalau Aa?” tanya Mama kemudian beralih melirik kakakku. “Aa juga tin… Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.