kau masih menjadi langit yang sama
di lantai langitmu aku masih gemar
menatap di kejauhan. menakar keluasan lazuardi
yang membayangi langkah kaki
tapi aku tak pernah mampu menujumu.
kau masih menjadi langit yang sama
di ujung bumi ini aku berdiri
berjinjit sendirian
mengusahakan diri menjangkau udara
tapi aku tahu, semua itu sia-sia.
kau masih menjadi langit yang sama
aku bumi yang gemar mengingkari
perubahan cuaca, udara basah
juga angin musim dingin yang gigil
ingatanku kian rembes
pada rindu yang kujaga diam-diam
potret kita berdiri
menatap lengkung senja
juga doa-doa yang melemah denyutnya
: balon udara yang pengap harap biar saja kuterbangkan menuju langit.
(tak) menujumu.
28 September 2014. 20:22.
Minggu, 28 September 2014
Langit
Related Posts:
Bukan Fatimahaku memang bukan Fatimah yang bisa menghias diri dengan cahaya iman tawanya adalah rona kemerahan diamnya adalah selawat penghambaan hatinya lapang da… Read More
Ketika Nomina Menjadi Puisi aku ingin menjadi nomina, katamu tiba-tiba lantas aku bertanya, kenapa? sebab nomina bisa bersenyawa dengan apa saja. tengok saja adjektiva, verba,… Read More
Jerit-jerit Lukahatiku terbakar hitam pekat dan berdarah lukaluka mengucur menggerayangi tubuhku tubuhmu tubuh mereka air mata pecah bernanah jiwaku mati rasa mereka… Read More
Letih Aku taken from deviantart siang ini agaknya panas mentari melumat habis hatiku lewat parter lewat gadis berkerudung ungu bahkan lewat senyummu aku me… Read More
Selalu dan Melulu di pekarangan mega ia selalu menyuling airmata dalam sembab yang sendu. masih kudengar kabar yang sama tentangnya orang-orang masih gemar memboyo… Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)