Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Sabtu, 29 November 2014

Diorama Masa Kecil

:Bu

Ini malam menjelma bayang-bayang kesedihan
Tiba-tiba saja ia menyergap sepi-sendiriku
Membebati pikiran dengan hujan yang koyak
Aku meraba luka dari tawar air mata.

Ingatan masa kanak-kanak berkelebat saling silang
Tawa renyah di atas ayunan, senyum kecil memburu layang-layang,
nyanyian pelipur yang biasa kudendangkan bersama kawan
segala kenang itu aku rindu.

Setiap hari aku berdiri menegak langit
berusaha menjadi srikandi, perempuan arjuna dalam kisah mahabrata
Tapi aku masih menjadi putrimu yang serba tergesa.

Malam-malamku kini dipenuhi sesak ketidakberdayaan
aku yang kalah berkali-kali melawan diri sendiri
pengap yang terjaga dalam ruang kedap udara
juga segala diorama masa kecil yang mengungkungku
:aku ingin kembali, Bu.

Aku ingin kembali menjadi gelak tawa
sebab pelukanmu adalah rumah segala lelah bermuara.

Bandung, 29 Novemeber. 10.29.

Related Posts:

  • Pada Juli ke Empat: Try Rejeki Amalia pada Juli ke empat badai tenggelam hari menjadi bisu sepi mengunci parter dan bangku-bangku tempat kita biasa menjejaki papan ken… Read More
  • Pegasus image from deviantart adalah udara; angin; caya virga; dan semesta yang bunga; menjadikan kau merupa pegasus yang gemar menjangkar ingatan… Read More
  • Pecahan Langitlangit sepekat jelaga malam ini rintik hujan jatuh menampar-nampar wajahnya seperti tusukan jarum yang kemudian patah dan kenangan menjadi hal yang b… Read More
  • Kuceritakan Padamu Tentang Dunia   taken from pahmipattahudin's site Aku kira di sini bukan tempat yang  nyaman untuk terus terbuai dalam mimpi-mimpi kosong. Di sini … Read More
  • Cinta, Katanya/1/ aku bahagia akan ada kita sebab hati menjadi tergenapi dan cinta bukan hanya soal ilusi /2/ kau selalu berlaku manis bahkan lebih manis dari kemb… Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.