Nanti, bila diizinkan, akan kuceritakan padamu sebuah kisah
tentang kuntum yang gagu melafalkan namamu. namun
begitu fasih menggumamkan doa untukmu--di sunyi malamnya.
Nanti, bila diizinkan, biar kusampaikan padamu jenak rindu
yang pernah jatuh tanpa menuntut pertemuan. sebab dulu
rindu adalah jejak perih yang kutimbun sendirian.
Nanti, bila diizinkan, akan kusambut engkau
dan kubilang dengan lantang,
"aku tlah menunggumu sebanyak ego yang kutahan!"
Nanti, bila pada akhirnya tak diizinkan,
biar kupungkas sajak ini
menjadi catatan pasi yang tak kusentuh lagi
seperti juga kamu--ingatan yang kukhidmati sendiri.
27 Maret 2015
Kamis, 26 Maret 2015
Nanti, Bila Diizinkan
Related Posts:
Jerit-jerit Lukahatiku terbakar hitam pekat dan berdarah lukaluka mengucur menggerayangi tubuhku tubuhmu tubuh mereka air mata pecah bernanah jiwaku mati rasa mereka… Read More
Bukan Fatimahaku memang bukan Fatimah yang bisa menghias diri dengan cahaya iman tawanya adalah rona kemerahan diamnya adalah selawat penghambaan hatinya lapang da… Read More
Kotak Kenangan image credit: ~albsinegru via deviantart orang-orang sibuk memberanguskan masa lalu ada juga yang tersaruk menapaki jalan kembali tapi kau malah … Read More
Selalu dan Melulu di pekarangan mega ia selalu menyuling airmata dalam sembab yang sendu. masih kudengar kabar yang sama tentangnya orang-orang masih gemar memboyo… Read More
Ketika Nomina Menjadi Puisi aku ingin menjadi nomina, katamu tiba-tiba lantas aku bertanya, kenapa? sebab nomina bisa bersenyawa dengan apa saja. tengok saja adjektiva, verba,… Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)