Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 13 Agustus 2015

Laut Masih Jauh

Sementara kau masih mengirimi aku
kartu pos bergambar senja
Aku masih mengagumi mega
yang setia pada perubahan cuaca.

Kau pun masih gemar memperpanjang
kisah perjalanan: tempat engkau menggelar kerinduan
pada sebuah rumah.

Apa yang bisa kuterka dari singkat pertemuan kita
Mesti berlarut-larut pun
Rindu tak kunjung lunas di sela-sela pertemuan.

"Tetapi laut masih jauh," katamu.
"Kau-aku harus meneruskan perjalanan," kubilang
dengan segera.

Kau benar
Rindu pun belum boleh sampai
Laut masih begitu jauh.

Sementara kau masih gemar
menerbitkan matahari dalam bait puisi
Aku masih begitu takut pada perubahan cuaca yang setia.

Adakah jarak akan luruh oleh doa?

2082015.

Related Posts:

  • Menambat Rindu kemegahan langit-Mu tak dapat kudekap keluasan semesta-Mu tak dapat kuukur keagungan cinta-Mu tak dapat kutakar aku ingin mendekat mena… Read More
  • Sedingin Hujansepagi tadi, gerimis jatuhmenggenangi rindu yang kembalisedingin hujan. (langit basah tanah basah kenangan basah)aku disergap gigil yang membekukanken… Read More
  • Rindu Kita Sunyi rindu kita masih sunyi meski membara seperti bola api rindu kita adalah sunyi yang menempuh jarak seorang diri sesekali menjelma keraguan dan tak me… Read More
  • Risalah Kesunyianmalam mengantarkan risalah kesunyian: ada yang menunggumu lebih lama —dari siapa saja. setia menurunkan doa dari langit tertinggi bahkan sejak kau tak… Read More
  • Dua Cangkir Kopikita duduk berhadapan saling bercakapan saling bercukupan menerka kemungkinan ketidakmungkinan. kautanya, kenapa tidak kupesan coklat hangat seperti… Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.