Titik hujan yang basah di tanah
seperti air mataku yang tumpah.
Mengingatmu adalah meredam yang seharusnya
tetapi matahari masih saja terbit di sela-sela gerimis.
Petrikor masih meruapkan ingatan tentang engkau
dan sorot matamu yang menggenggam kenangan.
Padahal sudah kubilang berulang kali,
"Pergilah, sebelum aku yang memilih pergi meninggalkan."
Tapi kau selalu kembali menjadi petrikor yang kusuka
membawa serta rindu yang meruah
di bawah hujan yang gelisah.
Kumohon, pergilah!
selamanya aku akan gagal
jika berulang kali kau kembali.
6 September 2015, 1:09.
*petrikor: aroma tanah saat terkena hujan.
Sabtu, 05 September 2015
Petrikor
Related Posts:
Sebelum Senja Tenggelam /1/ aku berlari-larian menjemput ombak di tengah laut. kau geming paling sunyi, di pesisir pantai itu debur paling rindu kian kabur membac… Read More
Kepada Sulung aku dan sulungku (foto: dokumentasi pribadi) : Teguh Sulung yang tatapannya kukenal paling sunyi kini di matanya kutemukan sinar paling … Read More
Epilog image credit here Pertemuan adalah langkah kaki menuju keterpisahan selama ini kita terlalu bersandar pada mungkin padahal kelak kita akan berjal… Read More
UntukMuAllah, aku seredup lilin kecil yang ingin menjadi benderang. Tempa aku dengan segala ingin menemui mau yang Kausuka. Hujani aku dengan rindu pada muar… Read More
Perayaan photo from flickr /1/ "aku ingin jadi perayaanmu", katamu dalam diam yang maha hening. rekah senyum dan sepilihan doa memenuhi wajah kita. harap… Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)