Jumat, 18 Desember 2015
Berhenti Mengirimimu Puisi*
berbulan lalu aku masih ragu
tetap menyimpan namamu dalam saku
atau meninggalkannya di tempat sembarang.
sejak gegas yang membawaku pergi
aku memutuskan untuk berhenti
mengirimimu puisi
yang liris seperti gerimis
meruapkan wangi hujan pada ingatan kita.
puisi-puisiku tlah lama layu
dan memekarkannya kembali padamu
adalah isak yang sulit kukhidmati.
sejak malam yang penuh sesak itu
puisiku kehilangan kata-kata
dan memilih tak menjadi apapun
meski sekedar air mata.
12/2015
*terinspirasi dari puisi nurul m. sisilia
Related Posts:
Kepada Perempuan Berhati Samudra image from deviantart tak ada yang lebih setia dari hening air matamu tiap kali aku berjibaku dengan sedih kau bahkan lebih dulu mendulang perih… Read More
Tuhan yang Maha Cinta Tuhan, ajari aku mencecap tiap serat cinta-Mu yang tak bersekat bawa hati ini kekal menggenapkan nama-Mu dalam tiap desau maafkan aku yang masih kel… Read More
Hanya Angin /1/ percikan nadanada buram pada petikan matamu hampir saja menerobos bilik keakuanku /2/ tingkahmu yang kaku semu dan takpadu membentangkan jeda pa… Read More
Perasaan adalah Penasaran masih di beranda yang sama seperti pertama kali kauajak aku bicara. kala itu kautanam sekuntum senyum yang teduh sampai suatu ketika tumbuh menjadi s… Read More
Dia dan cinta image credit: jujubakiller via deviantart /1/ kau mengeluh tentang dia katanya dia tak pernah selalu ada ia menangis karena dia kata… Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)