Aku masih mengingat percakapan sore di beranda:
kau masih menjadi anak lugu yang gemar bercerita
tentang esok dan rahasia-rahasia yang menggantung di udara
katamu kau ingin menuliskan namaku di garis tanganmu
aku tertawa saja.
Kau mengambil kertas biru, lalu merangkai perahu:
di dalamnya kautulis namaku, juga namamu
lantas kauhanyutkan ke sungai kecil di hulu waktu.
Katamu perahu kita kan sampai pada muara yang sama
dan semesta doa tlah kaulangitkan setinggi asa
aku hanya tersenyum tanpa mengamini sama sekali.
Aku pun masih mengingat
kata-kataku selalu menjelma keraguan
yang menggasing keyakinanmu
aku selalu mengingkari perjalanan waktu
yang selalu mempertemukan jejak langkah kita.
Dan kini aku masih mengingkari--tanpa kau
tapi rindu paling sunyi dalam jiwaku
mengapa mencarimu?
2016
Minggu, 08 Mei 2016
Suatu Sore dan Percakapan
Related Posts:
Kau Hanya Perlu aku limbung melihatmu sejak lama terpekur padahal orang-orang sudah mengertap di ujung kuncup menyiangi malam dan kelam dengan sibuk kau tak p… Read More
Cukup Bagiku sepagi tadi aku tertatih belajar merangkak menapaki titian langit yang Kauciptakan kemudian tiba-tiba aku ingin berlari mengejar Kau dengan sepi … Read More
Sekerat Harap from deviantart sembilan purnama kau larung dalam darah menyatu dalam dinding-dinding waktu nafasmu berpadu dalam degup jantung ibu yang tak… Read More
Surat Cinta Izinkan seorang tuna cinta ini menyelami sukma kata. Untuk kuhantarkan padamu surat cinta tak bernama. Tuan, bumi menggeleparkan selawat panj… Read More
Sajak Desember pada pertemuan-pertemuan singkat yang begitu akrab. aku masih mengingat bagaimana senja menghangat dalam tegas matamu. juga kisah yang kau bagi t… Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)