Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 10 Januari 2013

Gelisahku — Mustofa Bisri




gelisahku adalah gelisah purba

adam yang harus pergi mengembara tanpa diberitahu

kapan akan kembali

bukan sorga benar yang kusesali karena harus kutinggalkan

namun ngungunku mengapa kau tinggalkan


aku sendiri

sesalku karena aku mengabaikan kasihmu yang agung

dan dalam kembaraku di mana kuperoleh lagi kasih

sepersejuta saja kasihmu

jauh darimu semakin mendekatkanku kepadamu

cukup sekali, kekasih

tak lagi,

tak lagi sejenak pun

aku berpaling

biarlah gelisahku jadi dzikirku



Jakarta, 2002

1 komentar:

  1. Oh.. Mustofa Bisri..
    Hakekat dirimu kau tuangkan dalam puisi
    Semua yang kau debat adalah ajaran Nabi
    Tak ku sangka kau begitu berani
    Ajaran Nabi kau tertawakan hi hi hi

    Oh.. Mustofa Bisri..
    Ketika dulu aku masih kuliah
    Aku selalu datang dimanapun kau ceramah
    Aku selalu menyimak perkataanmu yang penuh petuah
    Aku semakin yakin kau wali penuh karomah

    Oh.. Mustofa Bisri..
    Kini aku terperanjat dan nelangsa
    membaca pusimu berjudul "lalu aku harus bagaimana..??"
    Kini kekagumanku padamu berangsur sirna
    Mustofa Bisri yang dulu dan sekarang sudah berbeda

    Oh.. Mustofa Bisri..
    Seluruh Putra-Putri Nabi meninggal tidak di SELAMATI
    Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
    Membaca puisimu aku sangat ngeri
    Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri

    Ketika Nabi wafat tidak di SELAMATI
    Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
    Membaca puisimu aku sangat ngeri
    Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri

    Tak satupun sahabat yg gugur dan meninggal di SELAMATI
    Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
    Membaca puisimu aku sangat ngeri
    Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri

    Apakah kira-kira Nabi tidak mengerti..??
    Putra-Putrinya meninggal tidak diselamati..??
    Padahal beliau adalah seorang Nabi
    Apa pendapatmu Oh.. Mustofa Bisri..

    Apakah kira-kira Nabi tidak mengerti..??
    Ada amalan mulia yaitu "SELAMAN dan KENDURI"
    Padahal beliau adalah seorang Nabi
    Apa pendapatmu Oh.. Mustofa Bisri..

    Kau debat jenggot dan celana cingkrang..
    Padahal itu Sunnah Nabi yang sangat terang
    Seolah kau anggap kami yang mengarang..
    Ada apa denganmu wahai Budayawan yang sudah malang melintang

    Oh.. Mustofa Bisri..
    Kau dahulu adalah IDOLA ku
    Kini sikap dan tulisanmu membuatku pilu
    Tarik lah semua puisi yang melecehkan Nabi mu dan Nabi ku
    Semoga Alloh memberi hidayah padamu..

    ==dibuat oleh Dua Sahabat==
    pengagum Gus Mus yang dulu
    bukan gus mus yang sekarang

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<