Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Sabtu, 23 Januari 2016

Sedingin Hujan

sepagi tadi, gerimis jatuh
menggenangi rindu yang kembali
sedingin hujan.

(langit basah tanah basah kenangan basah)

aku disergap gigil yang membekukan
kenangan. lantas kubiarkan ia mencari
embus angin kepergian.

selain kesedihan,
apa yang ditawarkan tumpah airmata?
sementara kaki-kaki hujan menancapi
rasa kehilangan.

padahal kita tak pernah memiliki apapun
kehilangan hanyalah sepi yang kita ciptakan sendiri
seringkali kita menyalahkan sunyi
melawan waktu. menyesali keinginan memiliki
yang gelisah, goyah dan pasrah.

(malam sunyi purnama sunyi gelisahku sunyi)

seperti pedang panjang yang siap
memancangkan harapan. merindumu
membuatku sia-sia terbunuh waktu.

2016

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<