Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Selasa, 19 Januari 2016

Terbaik

Sebelumnya, ada banyak kekhawatiran akan masa depan. Tentang hari ini dan keputusan-keputusan yang melingkupi setiap hari. Kelak, kau akan tahu, betapa aku adalah perempuan peragudalam hal membuat keputusan atas pilihan-pilihan. Ada banyak hal yang aku pertimbangkan sampai aku pun pusing oleh kerumitan-kerumitan yang kubuat sendiri. 

Hari ini, setelah kulepaskan segala kurungan keinginan dalam diri, kakiku makin kuat berdiri. Langkahku semakin ringan. Aku seperti dibimbing Tuhan menuju masa depan yang kujalani atas pilihan yang kuputuskan. Aku mengingat bagaimana Tuhan menempaku dengan keputusan merelakan. Bagaimana aku menata diri agar tidak menyesal dengan keputusan yang telah kubuat dengan sadar. Bagaimana aku mengikhlaskan hati agar tak menamai keputusan yang kubuat adalah salah mengambil keputusan. Bagaimana aku mengolah perasaan atas hati yang kecewa karena luput membaca pertanda-Nya.

Aku sudah merelakan banyak hal—termasuk engkau. Dan, titik awal merelakan adalah melawan kekhawatiran atas masa depan yang tak sesuai keinginan. Namun, aku sudah berlatih untuk lapang hati, karena setidaknya, aku bisa membahagiakan Tuhan dengan mengikuti keinginan-Nya. Kemudian, Tuhan selalu membahagiakan aku dengan segala kejutan. 

Terima kasih, Tuhan, atas segala kebaikan yang Engkau bagikan. Aku akan berbahagia pada setiap keputusan yang Kau tunjukkan. Sebab Engkau adalah yang terbaik!

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Let's be friends!

>> <<