/1/
pagi adalah perjalanan
yang gigil dan tersaput kabut
membawa ingatan mengkristal
jadi sekolah dan tuturan kisah
yang tak habis-habis bermula darinya.
di lembang, dingin selalu jadi pagi;
setiap hari seseorang menghimpun doa-doa
dalam setangkup harapnya
: semoga hari ini bahagia.
dan sapa anak-anak
membuat matanya bersinar hangat
"selamat pagi!"
/2/
berminggu-minggu ini, siang adalah matahari
yang terik teriak suara anak-anak baca puisi
melantangkan perjuangan para pahlawan
--matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya*
/3/
lalu malam menjelma puisi
di kepalanya berputar reka-ulang
anak-anak saling silang jawab pertanyaan,
lirih cerita di perpustakaan,
dan senyum yang tersimpan dalam catatan
--merangkum sebuah tempat yang akan ia ingat.
27 Februari 2015
*dari puisi Gugur karya Ws. Rendra.
Jumat, 27 Februari 2015
Lembang, Sebuah Catatan.
Related Posts:
PetrikorTitik hujan yang basah di tanah seperti air mataku yang tumpah. Mengingatmu adalah meredam yang seharusnya tetapi matahari masih saja terbit di sela-… Read More
Menjauh"Aku ingin menjauh," katamu senja itu padahal kutahu, kau masih merawat mawar yang sama yang diam-diam kausembunyikan ketika memulai percakapan namun … Read More
Kesempatan /1/ Sejak bertahun-tahun lalu, kau masih gemar mendiskusikan soal kesempatan isyaratmu bilang, "beri aku satu saja." Aku hanya tersenyum seraya meng… Read More
Perayaan (2)/1/ Aku ingin jadi perayaanmu; jadi gaun yang mungkin kau suka; membawa sebuket doa penuh bunga; menunggumu di depan pintu; lantas menghamburkan doa-d… Read More
Perayaan (1)Hari ini penuh bunga, kartu ucapan, dan rembes bahagia menjelma hujan, menjelma ricik doa yang selalu kau putar ulang. Hari ini kau resmi melepaskan … Read More
0 tanggapan:
Posting Komentar
sila berkomentar :)