Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Kamis, 14 April 2016

Sulur Waktu

yang menjulur di sulur waktumu
kini menjelma sebuah pengembaraan tak henti
seperti saat aku mengenalmu pertama kali
kau masih setia mengeja ayat-ayat semesta
dalam jejak perjalanan usia
lalu kaugubah menjadi puisi cinta.

lautan langit yang begitu luas itu
menjadi doa yang senantiasa larung
membawa laju mimpi-mimpimu
pada puisi dan anak-anak kata
yang kaulesatkan menjadi pijaran cahaya.
 
Cirebon, April 2016.

Related Posts:

  • Yang Berjaga di Bibir Pantai  (foto: dokumentasi pribadi) Ada yang masih berjaga di bibir pantai itu,bebayang rindu kian lekat menatapdi kejauhan. Samar-samar kudengarka… Read More
  • Lelaki Pertama lelaki yang paling setia ialah ia yang menunggu tangis kau lahir dari rahim waktu ialah ia yang punya cinta tak berhingga helaan nafasnya adalah m… Read More
  • Cinta dalam Stoples KacaJika hatiku adalah stoples kaca maka cinta tak bisa disimpan di dalamnya. Aku tak ingin menjaga sebuah nama mencipta sebuah ruang paling rahasia. Ji… Read More
  • Anak-Anak Pantai  foto: daniel supriyono Mereka adalah tawa renyahyang berlari-larian, meloncat, terjun bebasmenyiah bening biru lautSedari kecil mereka belaj… Read More
  • Ingatan Akan Luka dan Tawa yang BasahApa yang paling kuhindari selain engkau dan diriku? ingatan akan luka dan tawa yang basah. Kenangan hanyalah potret perjalanan yang begitu tergesa ka… Read More

0 tanggapan:

Posting Komentar

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.