Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 24 Maret 2013

Ada dan Nyata


Harapan itu ada dan nyata.
Benar, setiap orang boleh dan bebas berharap tentang apapun. Tapi yang terpenting adalah harapan kita mengerucut kepada Allah semata--atas semua harap, yang semoga diaminkan semesta. 

Karena hak prerogatif hanya Allah yang punya, kita hanya cukup berserah pada-Nya, dibarengi dengan ikhtiar dan doa.

Dan, percayalah, selalu ada harapan di tengah ketidakmungkinan. Insya Allah :)

Fighting! ^^q

Related Posts:

  • Sebuah Kesalahan Katakan padaku, jika suatu waktu kau merasa terganggu dengan kehadiranku. Beri tahu aku, dimana letak kesalahanku, karena aku rasa semuanya sedang… Read More
  • Ketika Mas Nadhif (Pura-Pura) Lupa Sepagi tadi aku sudah menunggumu dengan wajah cerah. Hari ini kau tampak sumringah sekali, Mas. Aku suka melihatnya. Matamu yang agak menyipit ketika… Read More
  • Im 21! foto: Jo Bekah Dua hari yang lalu, genap 21 tahun. Hmm, sebentar, ini nggak salah kan? Waktu kecil, melihat teteh-teteh yang umurnya mencapai kep… Read More
  • Cerita di Penutupan 59 Saat menulis ini, sedang merindukan adik-adik spatula... Minggu (22/12) penutupan semester 59 PAS ITB. Nggak kerasaaaa! Acara berlangsung meriah. A… Read More
  • Capek? Aku Juga."Aku capek...," katanya dengan helaan napas berat. "Kenapa?" "Rasanya nggak ada waktu buat diri sendiri. Dan lagi--" kata-katanya menggantung begitu s… Read More

2 komentar:

  1. manusia hanya bisa mengajukan dan berharap tapi keputusan ada ditangan Allah
    percaya sebuah doa akan di kabulkan kalau pun tidak itu akan di jadikan tabungan di surga nanti begitu yang pernah saya dengar dari pak ustad

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.