Beranda Ulvia

potret | rekam | kata

Minggu, 24 Maret 2013

Ada dan Nyata


Harapan itu ada dan nyata.
Benar, setiap orang boleh dan bebas berharap tentang apapun. Tapi yang terpenting adalah harapan kita mengerucut kepada Allah semata--atas semua harap, yang semoga diaminkan semesta. 

Karena hak prerogatif hanya Allah yang punya, kita hanya cukup berserah pada-Nya, dibarengi dengan ikhtiar dan doa.

Dan, percayalah, selalu ada harapan di tengah ketidakmungkinan. Insya Allah :)

Fighting! ^^q

Related Posts:

  • Stop it!   image from deviantart Jangan mengeluh tentang salju di atap rumah tetangga, jika serambi depanmu sendiri tidak bersih —  Konfusius … Read More
  • Jangan bersedih~ Jangan bersedih. Badai bukan hanya memorakporandakan, namun juga menumbuhkan akar baru. ―Andrei Aksana… Read More
  • Ujung Kekhawatiran Kadang kita terlalu mengkhawatirkan sesuatu, padahal setelah dijalani, semua kekhawatiran itu tidak berarti lagi.  … Read More
  • Kadang . . . kadang kala cara kita mencintai seseorang adalah dengan meninggalkannya. entah sampai berapa lama. tapi membiarkannya sendirian, diterpa matah… Read More
  • Bahagia itu Dekat Seringkali kita mencarinya terlalu jauh kemana-mana. Padahal bahagia itu dekat. Ada pada setiap hati yang bersyukur. Kalbu yang mampu melihat den… Read More

2 komentar:

  1. manusia hanya bisa mengajukan dan berharap tapi keputusan ada ditangan Allah
    percaya sebuah doa akan di kabulkan kalau pun tidak itu akan di jadikan tabungan di surga nanti begitu yang pernah saya dengar dari pak ustad

    BalasHapus

sila berkomentar :)

Diberdayakan oleh Blogger.