Seseorang pernah bercerita bahwa ia sangat membenci dirinya sendiri. Untuk satu hal itu, ia geram sekali pada dirinya. Sampai saat ini ia masih belum bisa menguasai hatinya.
Ia ingin sekali pergi jauuuh meninggalkan apa yang mesti ditinggalkan. Bertahan dalam prasangka itu perbuatan yang sia-sia, katanya. Dan lagi, luka kecewa belum siap ia terima.
Selama ini ia bertahan karena prasangka baik pada seseorang yang sangat dihindari dan menghindarinya. Pikirnya, mungkin lebih baik selamanya saling menghindar.
Senin, 16 September 2013
Seseorang Bercerita
Related Posts:
Semacam Surat Terbuka :untuk lelaki yang (kelak) kusebut captain Hai captain, bagaimana kabarmu? Ketika menuliskan ini, aku masih belum tahu apakah sebelumnya kita per… Read More
Semacam Surat Terbuka (2) :untuk lelaki yang (kelak) kusebut captain Sekali lagi, aku hanya perempuan biasa, captain. Aku perempuan yang tak banyak tahu. Aku bukan perempuan … Read More
Untuk Papa Pa, aku ingin.. Papa yang selalu aku hormati, bagaimana kabarmu? Semoga selalu diberi kesehatan, selalu dalam penjagaan-Nya, senantiasa disaya… Read More
Merelakan :untuk lelaki yang (kelak) kusebut captain. Captain, apa kabar? Sedang sibuk ya? Semoga kamu disibukkan dengan sesuatu yang baik dan membuat… Read More
Refleksi Hari Ayah Orang bilang, cinta sejati seorang anak perempuan adalah ayahnya. Lelaki pertama yang membuat anak perempuan jatuh cinta adalah ayahnya. Kalau be… Read More
terus semangat
BalasHapusjangan putus asa
BalasHapus